FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Keberadaan Prabowo Subianto di kancah global menjadi wajah baru bagi politik luar negeri Indonesia.
Dino Patti Djalal melalui akun resmi Instagram FPCI mengatakan hal itu pada Jumat (5/4) setelah kunjungan Prabowo ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan ke Jepang bertemu PM Fumio Kishida.
Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) ini menjelaskan bahwa ada beberapa pesan tersirat dalam pertemuan tersebut.
Pertama, China sedang melakukan diplomasi proaktif untuk membangun hubungan dengan presiden terpilih Indonesia. Kedua, Xi Jinping menghormati kedatangan Prabowo dengan menyambutnya dengan protokol khusus di bandara.
China ingin menunjukkan sikap menghormati terhadap presiden terpilih Indonesia, Prabowo. “It’s the Asian thing to do. Ini juga memberikan kesempatan untuk membangun hubungan pribadi antara Xi Jinping dan Prabowo,” ujar Dino Patti Djalal.
Selain itu, pertemuan antara Prabowo dan Kishida dianggap sebagai bentuk menjaga keseimbangan hubungan diplomatik.
Di Indo Pacific, Jepang termasuk dalam kelompok Quad bersama Amerika, Australia, dan India serta semakin dekat dengan Aukus yang merupakan kerjasama militer antara Amerika, Inggris, dan Australia. Kedua kelompok ini, Quad dan Aukus, ditentang oleh China.
Dino menjelaskan bahwa kunjungan Prabowo ke Jepang untuk bertemu dengan PM Kishida setelah dari Beijing mencerminkan upaya untuk menerapkan permainan seimbang.
