Penyebab & Gejala Hipotermia di Gunung: Kenali!

by -26 Views

Pendakian gunung merupakan kegiatan yang menarik namun juga memiliki risiko tertentu, seperti hipotermia. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35°C, yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan berpotensi fatal. Suhu tubuh manusia normal berada dalam kisaran 36,5–37,5°C, dan tubuh secara alami akan berusaha mempertahankan suhu ini. Namun, ketika seseorang berada di lingkungan ber suhu rendah tanpa perlindungan yang cukup, risiko hipotermia akan meningkat.

Penyebab utama hipotermia saat mendaki gunung antara lain adalah paparan cuaca dan angin dingin, penggunaan pakaian yang tidak sesuai, kurangnya asupan makanan dan cairan, kurangnya lapisan pelindung, serta kelelahan dan cedera. Gejala hipotermia dapat bervariasi dari ringan hingga berat, mulai dari menggigil hingga hilangnya koordinasi dan bahkan kehilangan kesadaran.

Untuk mencegah hipotermia saat mendaki gunung, disarankan untuk menggunakan pakaian yang tepat, melapisi tubuh dengan benar, mengonsumsi makanan dan minuman yang cukup, membawa peralatan tambahan, dan mengelola waktu istirahat dengan baik. Jika seseorang mengalami hipotermia ringan, langkah pertolongan pertama yang tepat meliputi mencari tempat berteduh, mengganti pakaian basah, menggunakan sumber panas, menghindari pemanasan mendadak, dan memberikan minuman hangat.

Hipotermia merupakan ancaman serius bagi pendaki gunung, terutama dalam kondisi cuaca dingin dan basah. Oleh karena itu, pemahaman akan penyebab, gejala, serta langkah-langkah pencegahan dapat membantu meminimalkan risiko hipotermia. Maka dari itu, selalu siapkan diri sebelum mendaki gunung, kenali tanda-tanda bahaya, dan siapkan pertolongan pertama yang tepat jika kondisi tersebut terjadi.

Source link