Klarifikasi Hasan Nasbi Terkait Kontroversi Kepala Babi
Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), memberikan klarifikasi terkait pernyataannya tentang memasak kepala babi sebagai tanggapan atas teror yang diterima wartawan Tempo. Polemik ini bermula dari laporan Tempo mengenai teror terhadap wartawan mereka, Francisca Christy Rosana atau Cica, yang menerima kiriman kepala babi tanpa telinga.
Tempo dan banyak pihak menganggap kiriman tersebut sebagai ancaman terhadap kebebasan pers, terutama karena Cica merupakan bagian dari tim jurnalisme investigatif. Wartawan kemudian meminta tanggapan dari istana melalui Hasan, yang mengusulkan untuk memasak kepala babi tersebut.
Pernyataan Hasan ini kemudian menuai kritik dari berbagai kalangan. Aktivis Al Araf bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk meninjau ulang jabatan Hasan karena dinilai merendahkan pers. Namun, Hasan kemudian meluruskan pernyataannya dengan mengatakan bahwa ide memasak kepala babi tersebut muncul setelah melihat akun media sosial Cica.
Hasan mengklarifikasi bahwa pernyataannya tidak bermaksud merendahkan pers, namun sebagai respons terhadap teror secara kuno tersebut. Menurutnya, tindakan memasak kepala babi sebenarnya merupakan cara untuk merendahkan si peneror. Dia juga menegaskan bahwa pernyataannya didasarkan pada informasi dari wartawati yang mengalami teror tersebut.
Dengan demikian, Hasan Nasbi berupaya menjelaskan bahwa sikapnya terhadap kasus ini adalah untuk mendukung cara tanggapan yang diberikan oleh Cica, tanpa bermaksud merendahkan pihak manapun, namun sebagai respons atas tindakan teror yang telah terjadi.