Kesaksian penyidik KPK, Rossa Purbo Bekti, terkait peran eks Ketua KPK, Firli Bahuri, dianggap sebagai kunci dalam kasus dugaan korupsi Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. Mantan penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai kesaksian Rossa sangat penting dan bisa membuka fakta-fakta baru dalam kasus suap dan perintangan penyidikan. Dengan demikian, publik dapat memahami dengan lebih jelas kronologi peristiwa yang sebenarnya terjadi dalam kasus tersebut.
Menurut Yudi, keterangan Rossa yang menyebut adanya peran Firli Bahuri dalam pengumuman operasi tangkap tangan (OTT) juga membantah isu kriminalisasi terhadap Hasto. Penyidik juga telah mengkonfirmasi keterlibatan Hasto melalui nomor telepon yang disimpan dengan nama SriRejeki Hastomo serta upaya Hasto untuk menghilangkan barang bukti dengan menyuruh membuang ponsel ke dalam air.
Yudi menyatakan bahwa strategi jaksa dalam memperkuat dakwaan mereka dengan membawa saksi-saksi kunci sejak awal sidang menjadi langkah yang tepat. Hal ini dapat membuat hakim semakin yakin dengan cukupnya bukti yang dimiliki oleh KPK. Pengakuan Rossa yang mengungkap bahwa Firli Bahuri telah membocorkan rencana OTT Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku pada 2019 pun akan menjadi pertimbangan penting dalam persidangan yang sedang berlangsung.
Firli sendiri sebelumnya membantah kabar tentang OTT yang menjerat Hasto Kristiyanto dalam kasus Harun Masiku. Firli menyatakan bahwa pihaknya hanya menetapkan empat tersangka, salah satunya adalah Harun yang saat itu sedang berada di luar negeri. Kabar OTT tersebut menjadi perhatian dalam kasus korupsi yang sedang disidangkan di pengadilan. Semua informasi yang disampaikan oleh para saksi di persidangan akan menjadi tambahan informasi berharga bagi jaksa KPK dalam proses persidangan.