Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Marthinus Hukom mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan riset dan penelitian terkait potensi penggunaan ganja untuk keperluan medis. Riset ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah ganja memiliki manfaat medis yang terbukti secara ilmiah.
Menurut Marthinus, penelitian ini mencakup berbagai aspek, termasuk moralitas, kesehatan, dan ekonomi. Meskipun hasil riset yang positif dapat membuktikan potensi ganja untuk digunakan secara medis, itu tidak secara langsung berarti akan membuka jalan bagi legalisasi ganja di Indonesia.
BNN menjadi inisiator riset ini setelah permintaan dari DPR untuk mengeksplorasi peluang penggunaan ganja untuk keperluan medis. Namun, Marthinus menegaskan bahwa keputusan legalisasi bukanlah pilihan yang dipilihnya. Ia menyatakan bahwa jika ganja terbukti memiliki manfaat kesehatan, regulasi yang sesuai harus diterapkan untuk mengatur penggunaannya tanpa memberikan kebebasan yang berlebihan.
Universitas Udayana turut serta dalam melakukan riset dan penelitian terhadap ganja untuk keperluan medis. Marthinus menekankan bahwa hasil penelitian yang positif harus ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan untuk mengatur penggunaan ganja secara medis. Meskipun BNN tidak memiliki kewenangan untuk melegalkan ganja untuk kesehatan, mereka berperan dalam menyediakan data yang diperlukan untuk proses regulasi yang tepat.
