Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X mengundang para rektor atau perwakilan rektorat dari sepuluh perguruan tinggi di wilayahnya pada malam Minggu (31/8). Para rektor atau wakil rektor hadir dari berbagai perguruan tinggi ternama seperti UGM, UNY, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran Yogyakarta, ISI, UII, UMY, UAJY, USD, dan Amikom Yogyakarta.
Pertemuan tersebut diadakan di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan atau Kantor Gubernur DIY dari pukul 19.30 hingga sekitar 22.15 WIB. Sultan menyatakan tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk menyamakan persepsi di tengah situasi yang memanas, termasuk di Yogyakarta. Sultan juga berharap agar rektor bisa memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan memastikan bahwa aspirasi disampaikan dengan baik tanpa kekerasan.
Sultan juga telah berkoordinasi dengan dinas pendidikan untuk memastikan para pelajar tidak membolos sekolah demi mengikuti aksi turun ke jalan. Ia juga berharap agar semua agenda berjalan aman dan aspirasi tersampaikan. Sementara itu, rektor dari beberapa perguruan tinggi seperti UGM dan UII menegaskan bahwa mereka tidak akan melarang mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi, namun tetap meminta agar hal tersebut dilakukan tanpa kekerasan.
Selain itu, kampus-kampus di DIY juga sepakat untuk saling bantu dan melindungi agar tidak ada tindakan provokatif. Mereka juga sepakat untuk menjaga tradisi penyampaian aspirasi di Yogyakarta yang selalu berjalan damai. Antarkampus bersatu demi menegakkan demokrasi dan memastikan bahwa aspirasi mahasiswa disuarakan dengan baik.
