Banjir yang melanda Bali pada Rabu terjadi di beberapa titik dan meninggalkan tumpukan sampah yang besar. Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Rentin, mengungkapkan bahwa fokus saat ini adalah penanganan sampah yang terbawa oleh banjir, terutama di kawasan mangrove di Denpasar. Banjir tidak hanya menyebabkan kerusakan dan korban, tetapi juga meninggalkan sampah plastik yang memprihatinkan. Upaya pembersihan dilakukan oleh 300 personel gabungan dari TNI-Polri, pemerintah daerah, komunitas, dan kelompok nelayan dengan dukungan sedikitnya 80 kano untuk mengumpulkan puluhan ton sampah. Rentin menegaskan bahwa kesadaran kolektif semua pihak, termasuk dunia usaha, sangat diperlukan dalam penanganan sampah plastik ini. Selain untuk membersihkan, upaya ini juga bertujuan untuk melindungi ekosistem mangrove dari kerusakan dan kontaminasi sampah. Diharapkan dengan kerja sama semua pihak, kawasan mangrove di Denpasar dapat kembali bersih dari sampah plastik dalam waktu tiga hingga empat hari ke depan. Banjir besar yang terjadi minggu lalu menelan korban jiwa, dengan 17 orang tewas dan 5 orang hilang yang masih dalam pencarian. Semua upaya dilakukan untuk memulihkan keadaan pasca banjir dan melindungi lingkungan secara menyeluruh.
Banjir Bali: Dampak Sampah Plastik 154 Ton
