Isu pergantian Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjadi sorotan. Presiden Prabowo Subianto disebut akan mencopot Listyo dari jabatannya pada akhir 2025 dan telah menyiapkan calon penggantinya. Sejumlah pihak, termasuk anggota Komisi III DPR Nasir Djamil, menyambut wajar kemungkinan pergeseran Listyo ke posisi lain dalam kabinet. Menurut Nasir, langkah ini bisa menjadi penghargaan atas pengabdian Listyo sebagai Kapolri. Jika Listyo memang berpindah ke kabinet, hal itu bisa dianggap sebagai bentuk apresiasi dari Presiden Prabowo. Nasir menilai penugasan baru di kabinet bisa menjadi cara Prabowo menyampaikan penghargaan kepada Listyo atas kepemimpinannya di Polri.
Terkait kabar calon pengganti Listyo, beredar informasi bahwa Presiden Prabowo telah mengirimkan Surat Presiden (Surpres) ke DPR RI terkait nama dua calon pengganti dengan inisial D dan S. Selain itu, langkah Presiden Prabowo ini dikaitkan dengan rencana pembentukan Tim Reformasi Kepolisian, seiring dengan penilaian dari tokoh Gerakan Nurani Bangsa yang menganggap Polri perlu dievaluasi dan direformasi. Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Istana atau Mabes Polri terkait pergeseran Listyo Sigit, namun publik menduga langkah ini merupakan keputusan strategis Prabowo dalam mengenai keamanan dan reformasi kepolisian.
