Max Verstappen memprediksi Red Bull Racing tidak akan memenangi satu balapan pun di sisa musim Formula 1 2025, tetapi kenyataannya berbeda. Verstappen menang di Monza dengan dominan, unggul sekitar 20 detik di depan, meskipun Lando Norris bercanda bahwa itu hanya 19 detik. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apakah kemenangan tersebut spesifik untuk Monza atau apakah dapat diaplikasikan ke balapan mendatang.
Bos tim Red Bull, Laurent Mekies, menjelaskan bahwa pengaturan dan pekerjaan spesifik dilakukan untuk Monza, termasuk penggunaan sayap khusus. Verstappen juga mengakui bahwa performa mobil Red Bull di Monza diperoleh berkat downforce rendah dan kelebihannya di trek dengan downforce rendah hingga medium.
Meskipun Baku juga cocok untuk Red Bull, sirkuit jalanan di Azerbaijan tidak sepenuhnya optimal bagi mobil tim tersebut. Tim berharap dapat menggunakan pelajaran dari Monza dan menyesuaikannya untuk balapan-blanan berikutnya. Pendekatan baru dalam menyetel mobil menjadi fokus utama tim, dengan harapan untuk menjadi lebih kompetitif di sirkuit lain seperti Baku dan Singapura.
Red Bull berusaha menemukan jendela set-up ideal untuk mobil RB21, dengan harapan dapat meningkatkan performa mereka. Meskipun McLaren tetap menjadi ancaman, Red Bull yakin dapat bersaing di sisa musim ini. Dengan pembelajaran dari Zandvoort dan Monza, tim berharap dapat lebih konsisten dalam performa mereka dan mencapai hasil yang lebih baik di trek-trek yang akan datang.