Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanulhaq, menekankan pentingnya pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap penyelenggara haji dan umrah, terutama dalam hal transportasi jemaah. Perhatian Maman terpicu oleh kecelakaan bus jemaah umrah di Wadi Qudeid, Arab Saudi, yang merenggut nyawa enam jemaah Indonesia. Dalam keterangannya, Maman menyatakan bahwa kejadian tersebut harus dijadikan momentum untuk mengevaluasi penyelenggaraan ibadah umrah dan haji di masa depan. Evaluasi tersebut diperlukan agar transportasi yang digunakan jemaah memenuhi standar keselamatan yang diperlukan, termasuk kualifikasi sopir. Maman juga menyoroti adanya pengemudi yang tidak memahami rute perjalanan dan melanggar aturan keselamatan selama musim haji. Temuan ini akan menjadi titik evaluasi bagi Komisi VIII DPR bersama Pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terjadi pada jemaah Indonesia. Selain itu, Maman juga menyampaikan rasa duka atas korban kecelakaan yang juga menewaskan anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro, Eny Soedarwati. Sebelumnya, enam jemaah umrah tersebut menjadi korban kecelakaan saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Makkah. Kecelakaan terjadi ketika bus yang mengangkut mereka terbalik 150 meter sebelum tiba di Kota Jeddah.
Evaluasi Travel Haji-Umrah: Tuntutan DPR untuk Pemerintah
