Young Buddhist Association (YBA) mencermati tindakan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya yang menyentuh arca Buddha di stupa tertinggi Candi Borobudur atau Kunto Bimo. Menurut YBA, hal tersebut bukan kesalahan langsung dari Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, dan Letkol Teddy. Mereka menganggap bahwa tindakan itu mungkin dilakukan karena kurangnya pengetahuan tentang larangan yang ada.
YBA menyatakan bahwa mitos Kunto Bimo yang sudah dilarang di sekitar Candi Borobudur memiliki dampak buruk terhadap pelestarian situs tersebut. Mereka menekankan pentingnya aturan pelestarian diterapkan secara konsisten kepada semua pengunjung, tanpa terkecuali. Panduan wisatawan di Candi Borobudur telah menjelaskan larangan untuk tidak melakukan tindakan yang tidak pantas atau merusak keberkahan situs suci umat Buddha.
Organisasi ini menegaskan bahwa semua pihak bertanggung jawab dalam menjaga kelestarian Candi Borobudur yang diakui sebagai cagar budaya oleh UNESCO dan menjadi kebanggaan Indonesia. Mereka menyatakan harapannya agar ke depan, semua pihak dapat bekerja sama untuk mempertahankan dan melestarikan warisan bersejarah ini demi generasi mendatang.