Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Hafiz Fattah menyatakan bahwa kemungkinan dua tahun ke depan APBN Indonesia masih belum stabil. Menurutnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa tidak akan ada defisit pada tahun 2028 dan kemungkinan akan ada efisiensi lagi pada tahun 2026 dan 2027. Hal ini merupakan upaya untuk stabilisasi APBN Indonesia dan menghindari defisit pada tahun 2028.
M Hafiz juga menyebut bahwa pemerintah terus berusaha untuk menstabilkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Presiden Prabowo menargetkan RAPBN di tahun 2026 sebesar Rp 3.786,5 triliun, atau naik 4,56 persen dibanding target belanja negara pada APBN 2025. Di sisi lain, APBD Provinsi Jambi pada tahun 2026 turun menjadi Rp 3,6 triliun dari Rp 4,6 triliun pada tahun 2025.
M Hafiz juga menekankan pentingnya komunikasi dengan mitra lembaga yang berada di RI untuk memastikan partisipasi dalam program-program nasional. Jambi diharapkan bisa mendapatkan bagian dalam pembangunan dari APBN dan terus berkoordinasi untuk mewujudkan hal tersebut. Pada rapat paripurna dengan Presiden Prabowo Subianto, Ketua DPRD Provinsi Jambi, M Hafiz Fattah, bersama dengan wakil dan anggota DPRD Provinsi Jambi, mendengarkan serta menyimak isi pidato Presiden Prabowo Subianto.